Katakan kepada mereka!
GARUDA untuk UNS!
Kita GARUDA untuk UNS,!
Jumat, 03 Januari 2014
Minggu, 13 Mei 2012
Sayap dan Cakar GARUDA!
A. Pendahuluan
Puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan semesta
alam.
“Buka ambenge, dimudane ia tajep tur mangan.
Seperti
rumput alang-alang, dikala muda ia runcing dan tajam”
Begitulah seharusnya
pemuda, terutama para pemuda yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiwa
(BEM) Universitas Sebelas Maret, menggelora, bersemangat, berani, tajam,
kritis, dan solutif, bukan seperti sapi yang hanya ikut petani yang pegang tali.
Tapi sayang dalam prakteknya dalam dewasa ini, itu semua seakan menipis dan
nyaris menjadi impian utopis.
Permasalahan yang
begitu kompleks seakan telah mengakar daging dan menyebar keseluruh lini BEM seperti
karat pada besi. Mulai dari internal BEM
yang carut marut, beberapa FORBES Departemen yang seakan bubar, FORKOM ORMAWA
yang lama tidak terurus, minimnya kajian permasalahan yang solutif, hingga
kurang tepatnya ploting atau penempatan personil di dalam BEM UNS untuk
mengemban amanah karena tidak didasari dengan tingkat pemahaman dan kemampuan
yang mumpuni sesuai kapasitas dan keperluan lapangan. Walau secara lisan ini
semua dikatakan TELAH DIPERSIAPKAN, tapi kenyataanya adalah NOL BESAR.
Oleh karena itulah kami
yang merasa gelisah ini, beberapa aktivis-aktivis UNS yang berkontribusi baik
di tingkat HMP, HMJ, BEM, DEMA hingga UKM yang terikat satu sama lain dalam
sebuah ikatan brotherhood senasib
sepenanggungan sepakat untuk maju dalam ranah PEMIRA BEM UNS bersama GARUDA,
Gerakan Pembaharu Pemuda.
Bukan kekuasaan yang
kami cari! Tapi perbaikan dan pembenahan yang benar-benar “baik” dan
benar-benar “benah” yang kami usahakan, bukan usaha perebutan Oligarki dengan
dalih Nasionalisme dan pemberlakuan sistem Ortodok dengan dalih Tuhan. Selain dengan
menerbangkan Garuda-garuda ke semua lini yang pasti akan merubah atmosphere
pergerakan di UNS secepatnya, bersama dengan ini kami buktikan dan tunjukkan
bagaimanalah seharusnya para Pemuda itu sebenarnya. Kami GARUDA mempersembahkan
Sayap dan Cakar Garuda untuk para
anak ayam.
B. Isi
1. Internal
·
IOM
Polemik IOM yang melanggar peraturan menteri
keuangan No 07/PMK.05/2008 Tentang Pedoman Akutansi dan Pelaporan Keuangan
Badan Layanan Umum, sebuah masalah yang sudah bertahun-tahun tidak dikerjakan
oleh mayoritas lembaga eksekutif dan lembaga parlemen mahasiswa di UNS.
Sebenarnya isu ini telah diteriakkan jauh-jauh hari oleh beberapa BEM Fakultas
ditahun lalu tapi tidak mendapatkan respon. Akhirnya setelah isu pelanggaran
peraturan menteri keuangan No 07/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akutansi dan
Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum di UNS mencuat tajam, Kesadaran Badan
Eksekutif dan Badan Legislatif Mahasiswa terbuka. Dimulai pada tanggal 29 September 2011,
Perang DAGRI BEM se-UNS mengadakan pertemuan berkala hampir setiap minggu. Dalam keberlangsungannya, Perang (Nama Forbes DAGRI BEM se-UNS-red) ini dihadiri
oleh semua perwakilan DAGRI Bem Se-UNS. Bahkan akhirnya draft Paguyuban IOM hasil garapan BEM
FH dan draft Yayasan hasil garapan BEM FSSR telah disebarkan ke BEM-BEM dan
DEMA-DEMA fakultas agar bisa dikerjakan oleh masing-masing fakultas mengingat
UNS menganut sistem otonomi. Namun sayangnya semangat perbaikan ini hanyalah
hangat-hangat tahi ayam, terbukti dari hingga 2 bulan setelah sosialisasi
informasi draft Yayasan dan Paguyuban tersebut hanya FH dan FSSR yang sudah
secara fix menyelesaikanya. Bahkan ada fakultas yang menerima begitu saja
ketika pihak Dekanatnya melimpahkan IOM ke mahasiswa begitu saja tanpa disahkan
dulu dalam bentuk Yayasan dan atau Paguyuban yang berbadan hukum. Padahal sudah
jelas masalah IOM adalah lembaga IOM di UNS rata-rata tidak berbadan hukum yang
jelas dan melanggar peraturan menteri keuangan No
07/PMK.05/2008 Tentang Pedoman Akutansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan
Umum. Solusi konkrit atas polemik
IOM adalah masing-masing BEM dan DEMA Fakultas segera mengambil sikap karena
sistem UNS adalah otonomi dengan cara mensinersigitas dan mengoptimalkan Forum Presiden
(FORPRES) dan Forum Dema (FORDEM) di UNS
yang saat ini TIDAK BERJALAN.
·
Pasif dan Ketidak Sensitifan BEM UNS dalam Peran Serta di
FORKOM ORMAWA UNS
OSIS, adalah nama cantik untuk BEM UNS yang dilabelkan
oleh teman-teman dari Forum Komunikasi Organisasi Mahasiswa (FORKOM ORMAWA). Sebuah
nama yang muncul dikarenakan pasifnya BEM UNS selaku lembaga eksekutif dalam
menyelesaikan masalah-masalah ORMAWA selama ini. Bukti dari kasus ini adalah sebuah
fakta bahwa sosialisasi proker ORMAWA UNS (WORKSHOP PROKER ORMAWA), tempat
dimana pihak MAWA mensosialisasikan tata
cara pemerolehan dana dan prosedur SPJ serta presentasi Proker ORMAWA di UNS
baru ada pertama kali pada tanggal 17-18 Desember 2012. Fakta lainya adalah
kesaksian anggota FORKOM ORMAWA bahwa ini adalah tahun pertama BEM UNS
berpartisipasi aktif bersama ORMAWA UNS dalam menggarap isu-isu vital.
Perlu diingat bahwa urgensi adanya lembaga BEM adalah
untuk pelayanan mahasiswa mengadvokasi mahasiswa dan ORMAWA, yang harus siap
menerjang ketidak beresan kondisi kampus dan membawa terbang tinggi segala
impian dan cita-cita bersama menuju UNS yang jauh lebih baik. Dan disini GARUDA
menitik beratkan pada pola komunikasi yang baik antara BEM UNS dan ORMAWA. ORMAWA
adalah mitra BEM untuk mewujudkan internal UNS yang jauh lebih baik, bukan
ORGANISASI EKSTERNAL! Perbaikan memang selalu digaungkan, tapi faktanya adalah
ketidak sensitifan BEM adalah akarnya. Lebih memikirkan sistem herarki dan
musyawarah-musyawarah Nasional yang ber-out
put tipis bagi kampus daripada
mellihat out put fungsi BEM dalam keberjalanannya selama ini. Parahnya penyakit
ini telah menjangkiti mayoritas BEM di UNS dan juga telah meracuni hingga pada
tataran PRESIDEN.
Solusi Konkrit atas permasalahan ini sudah jelas, sudah
seharusnya BEM melakukan pola komunikasi yang baik. Berperan aktif dalam
kegiatan ORMAWA, baik dalam bentuk partisipasi, pendampingan serta advokasi kebutuhan
ORMAWA terkait permasalahan-permasalahan baik tentang dana, informasi maupun
sarana prasarana. BEM sebagai Badan Eksekutif Mahasiswa menjembatani dan
memfasilitasi ORMAWA kepada Birokrasi. Tak perlu menyelenggarakan proker-proker
normatif seperti kunjungan ke sekre ORMAWA, tapi cukup dengan AKTIF dalam
pertemuan FORKOM ORMAWA dan membuang jauh-jauh sikap ANTI SOSIAL yang telah
akut menjangkiti aktivis BEM UNS. Optimalisasi kerja Menteri Dalam Negeri
sekuat apapun tidaklah akan pernah cukup tanpa kontribusi pasti dan peran aktif
kontributif Presiden sebagai pemimpin tertinggi secara herarki dalam lembaga. Alih-alih
perbaikan, tanpa kontribusi pasti dan peran aktif kontributif Presiden sebagai
pemimpin tertinggi secara herarki dalam lembaga BEM malah akan memperpuruk hunungan
baik yang telah terbangun dengan FORKOM ORMAWA.
·
KEBIJAKAN
KAMPUS
Sebagai
Badan Eksekutif Mahasiswa yang berkedudukan di Universitas tentu memiliki
tanggung jawab yang luas. Terkait kebijakan pihak Rektorat menjadi fokus utama
baik yang berbentuk Surat Keputusan Rektor maupun Surat Edaran yang dikeluarkan
pihak Rektorat. Sudah menjadi kewajiban BEM UNS untuk mengawal
kebijakan-kebujakan kampus serta ikut terlibat dalam pembahasan kebijakan
sesuai dengan porsi dan kapasitas BEM UNS yang akan berdampak kepada mahasiswa
pada umumnya.
Solusi
konkrit atas permasalahan KEBIJAKAN KAMPUS yang berimplikasi kepada mahasiswa
adalah BEM UNS bersama FORBES BEM, DEMA, dan ORMAWA harus aktif mencari dan
menggali Informasi kepada pihak pemegang obligasi kampus dan wajib ikut
pembahasan atas kebijakan kampus sesuai dengan porsi dan kapasitasnya. BEM UNS
harus peka akan kondisi kekinian yang ada dikampus. Membangun komunikasi yang
baik pada pihak pemegang obligasi dengan menggunakan berbagai tahapan, yakni
dimulai dari diplomasi dan yang terakhir adalah aksi. Namun yang terpenting
dari segalanya dari itu semua adalah kesolidan dan share informasi antar
anggota FORBES BEM, DEMA, dan ORMAWA yang terjaga. Dengan solidnya FORBES BEM,
DEMA, dan ORMAWA, pembangunan budaya kerja ACTIVE yang ingin dibudayakan dan diterapkan
di UNS seakan memiliki mesin penggerak yang kuat. Karena dengan hidupnya budaya
kerja ACTIVE, barikade polemik birokrasi mulai dari Permasalahn Beasiswa, Transparansi
Publik, di UNS akan rontok dengan
sendirinya sedikit demi sedikit.
·
LEMBAGA
SEMI OTONOM
Ada
2 dua buah embrio Lembaga Semi Otonom (LSO) yang telah dibuahi oleh BEM UNS dan
menunggu follow up dari Kabinet BEM UNS selanjutnya, diantaranya adalah:
Ø Badan
Koordinasi Beasiswa (BKB)
Badan
Koordinasi Beasiswa (BKB) adalah sebuah rancangan LSO yang bertugas sebagai stalker dari segala kebijakan rektorat
maupun fakultas yang berhubungan dengan segala permasalahan yang berhubungan
dengan beasiswa. Mulai dari keterlambatan pencairan, potongan-potongan, berkas
tercecer, dan ketidak tepatan penyaluran beasiswa. Mulai dari Bidik Misi, PPA,
BBM, Joglosemar, Djarum, dan lain sebagainya.
Sesuai
rancangan, anggota dari LSO BKB adalah para mahasiswa penerima beasiswa Bidik
Misi, PPA, BBM, Joglosemar, Djarum, jenis beasiswa lainya. Diantara begitu
banyak data mahasiswa penerima beasiswa, ambil saja volunteer yang bersedia bergabung dalam organisasi ini, yang mana
data mereka bisa dicari dengan cara koordinasi dan konsolidasi bersama FORBES
BEM se-UNS. Tapi fokus utama dari LSO BKB waktu dekat ini adalah penangan kasus
penyaluran beasiswa yang tidak tepat sasaran. Dengan adanya LSO BKB, BEM UNS
seakan memiliki sebuah special weapon
untuk menumbangkan kasus-kasus yang berhubungan tentang beasiswa. Mengenai
pembagian divisi dalam LSO BKB adalah sebuah hal teknis yang harus dibicarakan
secara berimbang dan sesuai kebutuhan.
Ø International
Social Club (ISC)
Internasional
Study Club (ISC) adalah sebuah LSO yang misi utamanya adalah menjalin hubungan
dan membuat program dengan mahasiswa-mahasiswa dan organisasi dari luar negeri.
Untuk release pertamanya ISC bekerja sama dengan PASIAD. Program awal yang
diselenggarakan adalah pembelajaran bahasa Turki, Inggris dan Rusia secara
gratis. Kelas pembelajaran ini akan diluncurkan pada tanggal 20 maret 2012.
Selain mendapatkan program pembelajaran yang ber-out put, PASIAD juga
membiayai biaya study, hidup, dan
tinggal seorang mahasiswa yang kondisi birokrasinya tidak memungkinkan
mendapatkan beasiswa PPA BBM ataupun Bidik Misi. Selain itu PASIAD bersedia
mengirimkan representatifnya untuk mengajar di Serengan Study Club (SSC) UNS,
hanya perlu sebuah follow up lanjut saja. Blueprint lanjutanya adalah adanya pengembangan jaringan ke lembaga
dan mahasiswa-mahasiswa dari negara Arab, Perancis, Korea, Inggris, Jepang dan
berbagai negara lainya yang dapat dicari dengan cara menjalin kerjasama dengan
International Office UNS.
2.
Ekternal
Evaluasi
bersama terhadap keberjalanan pengawalan isu nasional dan isu lokal BEM UNS
satu periode yang lalu menghasilkan beberapa rekomendasi
1.
BEM
UNS Harus
Segera
Membuat
RENSTRA dan Managemen
FORBES Bersama
BEM-BEM Fakultas
Melihat pengalaman
periode sebelumnya, BEM fakultas seakan hanya dijadikan basis massa setiap kali
BEM UNS akan melaksanakan aksi, tidak ada targetan jelas dari setiap aksi yang
dilaksanakan, untuk itu BEM UNS dalam Forum Bersama (FORBES) BEM Se-UNS harus
segera membuat Rencana Strategis (RENSTRA) untuk satu tahun, lima tahun, dan
sepuluh tahun yang akan datang, sehingga capaian target dalam hal ini aksi
mahasiswa dapat kita evaluasi bersama sesuai target atau tidak.
FORBES pada hakekatnya
adalah milik seluruh BEM di UNS, tidak hanya milik BEM UNS, sehingga kedepan
BEM se-UNS perlu menyepakati managemen FORBES yang akan digunakan dalam FORBES
BEM se-UNS hal ini berguna agar keberadaan FORBES benar-benar terasa manfaatnya
oleh BEM-BEM fakultas
2.
Standar
Managemen
Aksi
di UNS
(a) Pola
dan aksi yang definitif dengan usulan fundamental meliputi kajian yang matang,
kejelian memilih isu, agitasi basis massa, dan optimalisasi peran media.
Beberapa aksi yang
dilaksanakan forbes bem se-uns ternyata hanya berupa aksi reaktif terhadap
beberapa isu, lebih terasa seperti aksi titipan karena tidak dilaksanakannya
kajian terhadap isu tersebut, hal ini penting karena dari kajian yang dalam,
tentu forbes akan lebih tepat dalam memberikan solusi dalam aksi yang
dilaksanakan
Kejelian memilih isu
harus dimiliki forbes bem se-uns karena tidak semua isu harus ditanggapi dengan
aksi demostrasi, hal ini menjadi penting agar aksi demonstrasi tidak kehilangan
nilai sakralnya
Agitasi basis masa
hakekatnya berbanding lurus dengan kajian yang matang dan kejelian memilih isu,
jika forbes bem se uns dapat melakukan kajian secara mendalam dan tepat dalam
memilih isu maka dapat dipastikan massa aksi demonstrasi kedepan akan dapat
digerakkan dengan mudah
Kondisi media di
indonesia saat ini yang terasa banyak berpihak pada salah satu sisi, membuat
kita mahasiswa, harus membuat media tandingan versi mahasiswa agar rakyat
benar-benar utuh dalam memahami suatu isu
(b) Kesepakatan
bersama terkait indikator dan parameter aksi dengan membuat sistem klasifikasi
Sistem
klarifikasi serta indikator dan parameter dalam aksi sangat diperlukan, agar
media dan rakyat tidak memandang sebelah mata terhadap aksi yang forbes bem
se-uns lakukan
(c) Inventarisasi
isu strategis dan pemetaan momentum hari penting
Forbes bem se-uns harus
mulai belajar menciptakan momentum sendiri, sehingga beberapa isu strategis
jangka panjang dapat terkaji secara matang yang hasilnya adalah ditemukannya
solusi terbaik terhadap permasalahan bangsa
Momentum hari-hati
penting adalah saat-saat terbaik forbes bem se uns untuk melaksanakan tawaran
gerakan mahasiswa yang lebih kreartif dari aksi demonsttrasi sehingga esensi di
perimgatinya hari-hari penting tersebut dapat ditangkap oleh rakyat indonesia.
Menciptakan aktivis kampus UNS
3. Sosial
Kemasyarakatan
Salah
satu fungsi yang tidak dari BEM adalah sosial kemasyarakatan sebab hal inilah
yang akan menjadi penghubung anatara dunia pendidikan dengan dunia masyarakat.
Dalam Tri Darma Perguruan Tinggi ada salah satu point untuk melakukan pengabdian
kepada masyarakat. Kebermanfaatan sebuah
perguruan tingggi akan dirasa bila mampu
membantu menyelesaikan problemtika yang terjadi dalam masyarakat. Permasalahan
permasalahan yang terjadi dalam masyarakat meliputi aspek pendidikan,
kesehatan, kemiskinan, bencana alam, dan lain sebagainya. Permasalahan tadi
sangat berat untuk di selesaikan oleh pemerintah dan masayarakat itu sendiri
meskipun ini tanggung jawab mereka. Dengan keterbatassan yang mereka miliki
sering kita jumpai banyak program program yang dibuat untuk menyelsaikan
permasalahan tersebut tidak tepat sasaran dan bahkan memunculkan permasalahan
baru, untuk itu memerlukan peranan orang ketiga yang masih punya gagasan dan
idealisme untuk memperbaikinya, mahasiswalah yang mempunyai peluang besar
menuju kesana. Bila berkaca dari permasalahan tersebut banyak peran yang dapat
di ambil oleh mahasiswa yang disini diwadahi oleh BEM pada khususnya. Peranan
yang dapat di ambil untuk membantu menyelesasikan permasalahan tersebut
diantaranya:
a. PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan
masalah yang sangat krusial untuk pembangunan negeri ini. Maju mundurnya sebuah
bangsa tergantung dari pendidikanya bila pendidikanya buruk maka sudah bisa
dipastikan negeri ini juga akan terpuruk. Memang benar sekarang anggaran
pendidikan kita di naikan menjadi 20% dari APBN namun dalam tataran
implementasinya sudah bisa kita lihat sendiri sebagai seorang mahasiswa.
Dikanan kiri kita masih banyak kita jumpai anak putus sekolah, tidak mampu
sekoah, atau yang ia sudah bisa sekolah tidak bisa mendapatkan fasilitas
belajar tambahan (les) karena keterbatasan dana. Ketimpangan dalam dunia
pendidikan semakin mampak mereka yang punya dana mempunyai kesempatan yang
lebih luas untuk memdapatkan fasilitas pendidikan, bimbel, membeli buku-buku
penunjang dan lain sebagainya sedangkan yang kurang mampu hanya bisa mengakses
fasilitas yang biasa. Milihat kondisi seperti itu hal yang dapat di ambil
mahasiswa (BEM) adalah:
1. Membuat
kelompok belajar untuk mereka (BEM
MENGAJAR) meski sekarang sudah mempunyai SSC namum perlu di sempurnakan
lagi dalam konsep pengelolaanya. Mulai dari penyiapan tentornya, pencarian donatur (sumbangan sumbangan
buku-buku penunjang), dan juga pelibatan masyarakat sekitar/ anak anak muda
disana. Dengan melibatkan masyarakat sekitar akan membuat mereka tidak
tergantung kepada kita dan kalau sudah bisa mandiri bisa kita lepas dan kita
bisa pindah ditempat lain untuk melakukan hal yag sama.
2. Sekolah Alam
Di solo dan sekitarnya
banyak kita jumpai anak-anak yang tidak bisa melanjutkan sekolah karena ketebatasan dana
atau karena kurng motivasi untuk belajar. Ini sebuah peluang yang bisa di ambil
oleh mahasiswa untuk memberdayakan mereka melalui Sekolah Alam. Sekolah alam ini bisa digarab bersama dengan FORBES
BEM, secara kasar konsep sekolah alam nantinya anak anak yang putus sekolah di
kumpulkan dikasih materi materi motivasi untuk belajar, pengetahuan, dan
ketrampilan yang nantinya akan bisa menghasilkan uang. Output dari sekolah ini
harapanya anak-anak akan berperilaku baik dan terangkat derajat serta
martabatnya. Untuk konsep lebih jelasnya bisa kita diskusikan lahi nantinya.
b. MAHASISWA
CEPAT TANGGAP BENCANA
Mahasiswa merupakan
kaum-kaum terperpelajar yang dirasa tidak mempunyai kepentingan politik dengaan
masyarakat. Seperti saat ini yang banyak kita ketahui setiap ada bencana alam
ini menjadi ajang kampanye bagi partai politik, mereka berbondong-bondong untuk
mendirikan posko di tempat tersebut.
Hal aplikatif yang
dilakukan yakni membuat reaksi tanggap bencana, memberikan peltihan tanggap
benacana kepada daerah daerah yang rawan bencana, mebuat penghijaun di DAS,
membuat penelitihan untuk penanganan bencana di daerah rawan bencana. Program ini bisa bekerja sama dengan KSR atau GARBA WIRA
BHUANA
c. Penangulangan
Kemiskinan
Kemiskinn merupakan
masalah yang menjdi perioritas dalam setiap agenda pemerintah, sudah banyak
program yang di gelontorkan untuk menanagulangi masalah kemiskinan baik di perkotaan
maupun pedesaan namun hasilnya juga belum begitu signifikan. Mahasiswa
mempunyai peran yang signifikan untuk mengawal
program program yang telah di implementasiakan pemerintah atau fihak yang
di tunjuk memastikan bahwa program tersebut tepat sasaran sesuai dengan apa
yang di canangkan. Disamping itu juga membantu membuat formulasi penangaanan
kemiskinan dari kajian kajian akademis dan penelitiaan penelitian terkait
kemiskinan.
Program aplikatif nya
membuat pendampingan di daerah yang dirasa banyak orang kurang mampu disana,
mengadakan pasar rakyat, pemberdayaan ekonomi masyaakat (pelatihan ketrampilan
untuk ibu-ibu rumah tangga dan anak-anak muda disana), menghubungkan dengan
fihak pemerintah atau lembaga-lembaga yang mempunyai program yang mengarah pada
penangulangan kemiskinan (lazis, kementerian, UKM KOPMA atau bidaang didang
yang lain)
d. Kesehatan
Hal aplikatif yang bisa
diperankan mahasiswa disini adalah mendampingi
masyarakat dalam mendapatkan haknya di bidang kesehatan. Banyak program
dari pemerintah yang di arahkan untuk kesehatan orang orang kurang mampu namun
dalam implementasinya program tersebut banyak yang tidak tepat sasaran. Banyak
orang miskin yang tidak bisa mengakses program terebut di karenakan minim
informasi, tidak tau harus menadu kesiapa, proses yang berbelit-belit dan juga
karakter orang miskin adalah malu untuk menuntut haknya dan juga mudah menyerah
karena prosesnya lama. Disamping itu mereka yang mengunakan fasilitas jamkes
tersebut diperlakukan kurang manusiawi. Disamping itu mahasiswa juga bisa
berperan untuk memberikan penyuluhan
kesehatan di daerah daerah tertinggal.
4. WILLINGNESS
Apapun
yang dilakukan, apapun yang dikerjakan hanya akan menjadi semak belukar tak
berarti jika pergerakan BEM UNS yang dinaungi oleh PRESIDEN sebagai pemimpin
tertinggi BERJALAN DALAM INTERVENSI!
C. Penutup
“Dan
hendaklah kamu memohon ampunan kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya, niscaya
Dia akan memberikan kenikmatan yang baik kepadamu sampai waktu yang telah
ditentukan. Dan Dia akan memberikan karunia-Nya kepada setiap orang yang
berbuat baik. Dan jika kamu berpaling, maka sungguh, aku takut kamu akan
ditimpa ADZAB yang pada hari yang
besar (kiamat).” (QS HUD (11) : 3)
Kamis, 10 Mei 2012
Selasa, 28 Februari 2012
Terbang burung terbang
Terdengar
doa dan harap diantara iring-iringan pengendara angin yang kini sedang
menembus dan menghempas awan, "Bisa jadi ini adalah sebuah akhir dari
beberapa yang kan menjadi permulaan bagi beberapa. Surya, hanya
karena-MU kami menuruni angkasa, hanya kepada-MU tujuan kami berpulang."
(Terbang Burung Terbang-Sebuah Epos Kolosal).
Perang terakhir akan dimulai
Padang ilalang telah bersiap
menerima darah2 pejuang
dalam perang ahir
mayat sang #Elang menjd tanda awal
pertemuan pasukan2 mereka
pasukan #BurungHantu dan #BeruangKutub
tlh menyiapkan segala peralatan perang
untk mempertahankan nilai kebenaran yg mereka anut
(Bab 4: dimulainya perang terahir)
Mati
Tbuh kita mungkin telah renta
tapi jiwa kita hrs tetap muda
kobaran semngat juang kita
adlh bukti harapan msih ada
panah2 pemburu telah menembus tubuh #Elang
panah2 yg iya buat dng bulunya sendiri
selamat melanjutkan perjuangan ini kawan :)
tapi jiwa kita hrs tetap muda
kobaran semngat juang kita
adlh bukti harapan msih ada
panah2 pemburu telah menembus tubuh #Elang
panah2 yg iya buat dng bulunya sendiri
selamat melanjutkan perjuangan ini kawan :)
-Bab 3: Matinya sang #Elang-
Garuda untuk UNS
Kita akan terus berjuang
Meski...
Jln juang ini penuh dngn rintangan
Jln juang ini panjang seakan tak bertepi
Jln juang ini semakin sedikit pejuang yg membersamai kita
Tapi....
Yakinlah kawan :) ahirnya akan indah
@Garuda_uns
Langganan:
Postingan (Atom)