Minggu, 13 Mei 2012

Sayap dan Cakar GARUDA!


A.  Pendahuluan
    Puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam.
“Buka ambenge, dimudane ia tajep tur mangan.
Seperti rumput alang-alang, dikala muda ia runcing dan tajam”
Begitulah seharusnya pemuda, terutama para pemuda yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiwa (BEM) Universitas Sebelas Maret, menggelora, bersemangat, berani, tajam, kritis, dan solutif, bukan seperti sapi yang hanya ikut petani yang pegang tali. Tapi sayang dalam prakteknya dalam dewasa ini, itu semua seakan menipis dan nyaris menjadi impian utopis.
Permasalahan yang begitu kompleks seakan telah mengakar daging dan menyebar keseluruh lini BEM seperti karat pada besi. Mulai dari  internal BEM yang carut marut, beberapa FORBES Departemen yang seakan bubar, FORKOM ORMAWA yang lama tidak terurus, minimnya kajian permasalahan yang solutif, hingga kurang tepatnya ploting atau penempatan personil di dalam BEM UNS untuk mengemban amanah karena tidak didasari dengan tingkat pemahaman dan kemampuan yang mumpuni sesuai kapasitas dan keperluan lapangan. Walau secara lisan ini semua dikatakan TELAH DIPERSIAPKAN, tapi kenyataanya adalah NOL BESAR.
Oleh karena itulah kami yang merasa gelisah ini, beberapa aktivis-aktivis UNS yang berkontribusi baik di tingkat HMP, HMJ, BEM, DEMA hingga UKM yang terikat satu sama lain dalam sebuah ikatan brotherhood senasib sepenanggungan sepakat untuk maju dalam ranah PEMIRA BEM UNS bersama GARUDA, Gerakan Pembaharu Pemuda.
Bukan kekuasaan yang kami cari! Tapi perbaikan dan pembenahan yang benar-benar “baik” dan benar-benar “benah” yang kami usahakan, bukan usaha perebutan Oligarki dengan dalih Nasionalisme dan pemberlakuan sistem Ortodok dengan dalih Tuhan. Selain dengan menerbangkan Garuda-garuda ke semua lini yang pasti akan merubah atmosphere pergerakan di UNS secepatnya, bersama dengan ini kami buktikan dan tunjukkan bagaimanalah seharusnya para Pemuda itu sebenarnya. Kami GARUDA mempersembahkan Sayap dan Cakar Garuda untuk para anak ayam.
B.  Isi
1.      Internal
·         IOM
Polemik IOM yang melanggar peraturan menteri keuangan No 07/PMK.05/2008 Tentang Pedoman Akutansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum, sebuah masalah yang sudah bertahun-tahun tidak dikerjakan oleh mayoritas lembaga eksekutif dan lembaga parlemen mahasiswa di UNS. Sebenarnya isu ini telah diteriakkan jauh-jauh hari oleh beberapa BEM Fakultas ditahun lalu tapi tidak mendapatkan respon. Akhirnya setelah isu pelanggaran peraturan menteri keuangan No 07/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akutansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum di UNS mencuat tajam, Kesadaran Badan Eksekutif dan Badan Legislatif Mahasiswa terbuka. Dimulai pada tanggal 29 September 2011, Perang DAGRI BEM se-UNS mengadakan pertemuan berkala hampir setiap minggu. Dalam keberlangsungannya, Perang (Nama Forbes DAGRI BEM se-UNS-red) ini dihadiri oleh semua perwakilan DAGRI Bem Se-UNS. Bahkan akhirnya draft Paguyuban IOM hasil garapan BEM FH dan draft Yayasan hasil garapan BEM FSSR telah disebarkan ke BEM-BEM dan DEMA-DEMA fakultas agar bisa dikerjakan oleh masing-masing fakultas mengingat UNS menganut sistem otonomi. Namun sayangnya semangat perbaikan ini hanyalah hangat-hangat tahi ayam, terbukti dari hingga 2 bulan setelah sosialisasi informasi draft Yayasan dan Paguyuban tersebut hanya FH dan FSSR yang sudah secara fix menyelesaikanya. Bahkan ada fakultas yang menerima begitu saja ketika pihak Dekanatnya melimpahkan IOM ke mahasiswa begitu saja tanpa disahkan dulu dalam bentuk Yayasan dan atau Paguyuban yang berbadan hukum. Padahal sudah jelas masalah IOM adalah lembaga IOM di UNS rata-rata tidak berbadan hukum yang jelas dan melanggar peraturan menteri keuangan No 07/PMK.05/2008 Tentang Pedoman Akutansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum. Solusi konkrit atas polemik IOM adalah masing-masing BEM dan DEMA Fakultas segera mengambil sikap karena sistem UNS adalah otonomi dengan cara mensinersigitas dan mengoptimalkan Forum Presiden (FORPRES) dan Forum Dema (FORDEM)  di UNS yang saat ini TIDAK BERJALAN.

·         Pasif dan Ketidak Sensitifan BEM UNS dalam Peran Serta di FORKOM ORMAWA UNS
OSIS, adalah nama cantik untuk BEM UNS yang dilabelkan oleh teman-teman dari Forum Komunikasi Organisasi Mahasiswa (FORKOM ORMAWA). Sebuah nama yang muncul dikarenakan pasifnya BEM UNS selaku lembaga eksekutif dalam menyelesaikan masalah-masalah ORMAWA selama ini. Bukti dari kasus ini adalah sebuah fakta bahwa sosialisasi proker ORMAWA UNS (WORKSHOP PROKER ORMAWA), tempat dimana  pihak MAWA mensosialisasikan tata cara pemerolehan dana dan prosedur SPJ serta presentasi Proker ORMAWA di UNS baru ada pertama kali pada tanggal 17-18 Desember 2012. Fakta lainya adalah kesaksian anggota FORKOM ORMAWA bahwa ini adalah tahun pertama BEM UNS berpartisipasi aktif bersama ORMAWA UNS dalam menggarap isu-isu vital.
Perlu diingat bahwa urgensi adanya lembaga BEM adalah untuk pelayanan mahasiswa mengadvokasi mahasiswa dan ORMAWA, yang harus siap menerjang ketidak beresan kondisi kampus dan membawa terbang tinggi segala impian dan cita-cita bersama menuju UNS yang jauh lebih baik. Dan disini GARUDA menitik beratkan pada pola komunikasi yang baik antara BEM UNS dan ORMAWA. ORMAWA adalah mitra BEM untuk mewujudkan internal UNS yang jauh lebih baik, bukan ORGANISASI EKSTERNAL! Perbaikan memang selalu digaungkan, tapi faktanya adalah ketidak sensitifan BEM adalah akarnya. Lebih memikirkan sistem herarki dan musyawarah-musyawarah Nasional yang ber-out put tipis bagi kampus daripada mellihat out put fungsi BEM dalam keberjalanannya selama ini. Parahnya penyakit ini telah menjangkiti mayoritas BEM di UNS dan juga telah meracuni hingga pada tataran PRESIDEN.
Solusi Konkrit atas permasalahan ini sudah jelas, sudah seharusnya BEM melakukan pola komunikasi yang baik. Berperan aktif dalam kegiatan ORMAWA, baik dalam bentuk partisipasi, pendampingan serta advokasi kebutuhan ORMAWA terkait permasalahan-permasalahan baik tentang dana, informasi maupun sarana prasarana. BEM sebagai Badan Eksekutif Mahasiswa menjembatani dan memfasilitasi ORMAWA kepada Birokrasi. Tak perlu menyelenggarakan proker-proker normatif seperti kunjungan ke sekre ORMAWA, tapi cukup dengan AKTIF dalam pertemuan FORKOM ORMAWA dan membuang jauh-jauh sikap ANTI SOSIAL yang telah akut menjangkiti aktivis BEM UNS. Optimalisasi kerja Menteri Dalam Negeri sekuat apapun tidaklah akan pernah cukup tanpa kontribusi pasti dan peran aktif kontributif Presiden sebagai pemimpin tertinggi secara herarki dalam lembaga. Alih-alih perbaikan, tanpa kontribusi pasti dan peran aktif kontributif Presiden sebagai pemimpin tertinggi secara herarki dalam lembaga BEM malah akan memperpuruk hunungan baik yang telah terbangun dengan FORKOM ORMAWA.

·         KEBIJAKAN KAMPUS
Sebagai Badan Eksekutif Mahasiswa yang berkedudukan di Universitas tentu memiliki tanggung jawab yang luas. Terkait kebijakan pihak Rektorat menjadi fokus utama baik yang berbentuk Surat Keputusan Rektor maupun Surat Edaran yang dikeluarkan pihak Rektorat. Sudah menjadi kewajiban BEM UNS untuk mengawal kebijakan-kebujakan kampus serta ikut terlibat dalam pembahasan kebijakan sesuai dengan porsi dan kapasitas BEM UNS yang akan berdampak kepada mahasiswa pada umumnya.
Solusi konkrit atas permasalahan KEBIJAKAN KAMPUS yang berimplikasi kepada mahasiswa adalah BEM UNS bersama FORBES BEM, DEMA, dan ORMAWA harus aktif mencari dan menggali Informasi kepada pihak pemegang obligasi kampus dan wajib ikut pembahasan atas kebijakan kampus sesuai dengan porsi dan kapasitasnya. BEM UNS harus peka akan kondisi kekinian yang ada dikampus. Membangun komunikasi yang baik pada pihak pemegang obligasi dengan menggunakan berbagai tahapan, yakni dimulai dari diplomasi dan yang terakhir adalah aksi. Namun yang terpenting dari segalanya dari itu semua adalah kesolidan dan share informasi antar anggota FORBES BEM, DEMA, dan ORMAWA yang terjaga. Dengan solidnya FORBES BEM, DEMA, dan ORMAWA, pembangunan budaya kerja ACTIVE yang ingin dibudayakan dan diterapkan di UNS seakan memiliki mesin penggerak yang kuat. Karena dengan hidupnya budaya kerja ACTIVE, barikade polemik birokrasi mulai dari Permasalahn Beasiswa, Transparansi Publik,  di UNS akan rontok dengan sendirinya sedikit demi sedikit.

·         LEMBAGA SEMI OTONOM
Ada 2 dua buah embrio Lembaga Semi Otonom (LSO) yang telah dibuahi oleh BEM UNS dan menunggu follow up dari Kabinet BEM UNS selanjutnya, diantaranya adalah:

Ø  Badan Koordinasi Beasiswa (BKB)
Badan Koordinasi Beasiswa (BKB) adalah sebuah rancangan LSO yang bertugas sebagai stalker dari segala kebijakan rektorat maupun fakultas yang berhubungan dengan segala permasalahan yang berhubungan dengan beasiswa. Mulai dari keterlambatan pencairan, potongan-potongan, berkas tercecer, dan ketidak tepatan penyaluran beasiswa. Mulai dari Bidik Misi, PPA, BBM, Joglosemar, Djarum, dan lain sebagainya.
Sesuai rancangan, anggota dari LSO BKB adalah para mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi, PPA, BBM, Joglosemar, Djarum, jenis beasiswa lainya. Diantara begitu banyak data mahasiswa penerima beasiswa, ambil saja volunteer yang bersedia bergabung dalam organisasi ini, yang mana data mereka bisa dicari dengan cara koordinasi dan konsolidasi bersama FORBES BEM se-UNS. Tapi fokus utama dari LSO BKB waktu dekat ini adalah penangan kasus penyaluran beasiswa yang tidak tepat sasaran. Dengan adanya LSO BKB, BEM UNS seakan memiliki sebuah special weapon untuk menumbangkan kasus-kasus yang berhubungan tentang beasiswa. Mengenai pembagian divisi dalam LSO BKB adalah sebuah hal teknis yang harus dibicarakan secara berimbang dan sesuai kebutuhan.

Ø  International Social Club (ISC)
Internasional Study Club (ISC) adalah sebuah LSO yang misi utamanya adalah menjalin hubungan dan membuat program dengan mahasiswa-mahasiswa dan organisasi dari luar negeri. Untuk release pertamanya ISC bekerja sama dengan PASIAD. Program awal yang diselenggarakan adalah pembelajaran bahasa Turki, Inggris dan Rusia secara gratis. Kelas pembelajaran ini akan diluncurkan pada tanggal 20 maret 2012. Selain mendapatkan program pembelajaran yang ber-out put, PASIAD juga membiayai biaya study, hidup, dan tinggal seorang mahasiswa yang kondisi birokrasinya tidak memungkinkan mendapatkan beasiswa PPA BBM ataupun Bidik Misi. Selain itu PASIAD bersedia mengirimkan representatifnya untuk mengajar di Serengan Study Club (SSC) UNS, hanya perlu sebuah follow up lanjut saja. Blueprint lanjutanya adalah adanya pengembangan jaringan ke lembaga dan mahasiswa-mahasiswa dari negara Arab, Perancis, Korea, Inggris, Jepang dan berbagai negara lainya yang dapat dicari dengan cara menjalin kerjasama dengan International Office UNS.
2.      Ekternal
Evaluasi bersama terhadap keberjalanan pengawalan isu nasional dan isu lokal BEM UNS satu periode yang lalu menghasilkan beberapa rekomendasi
1.      BEM UNS Harus Segera Membuat RENSTRA dan Managemen FORBES Bersama BEM-BEM Fakultas
Melihat pengalaman periode sebelumnya, BEM fakultas seakan hanya dijadikan basis massa setiap kali BEM UNS akan melaksanakan aksi, tidak ada targetan jelas dari setiap aksi yang dilaksanakan, untuk itu BEM UNS dalam Forum Bersama (FORBES) BEM Se-UNS harus segera membuat Rencana Strategis (RENSTRA) untuk satu tahun, lima tahun, dan sepuluh tahun yang akan datang, sehingga capaian target dalam hal ini aksi mahasiswa dapat kita evaluasi bersama sesuai target atau tidak.
FORBES pada hakekatnya adalah milik seluruh BEM di UNS, tidak hanya milik BEM UNS, sehingga kedepan BEM se-UNS perlu menyepakati managemen FORBES yang akan digunakan dalam FORBES BEM se-UNS hal ini berguna agar keberadaan FORBES benar-benar terasa manfaatnya oleh BEM-BEM fakultas

2.      Standar Managemen Aksi di UNS
(a)    Pola dan aksi yang definitif dengan usulan fundamental meliputi kajian yang matang, kejelian memilih isu, agitasi basis massa, dan optimalisasi peran media.
Beberapa aksi yang dilaksanakan forbes bem se-uns ternyata hanya berupa aksi reaktif terhadap beberapa isu, lebih terasa seperti aksi titipan karena tidak dilaksanakannya kajian terhadap isu tersebut, hal ini penting karena dari kajian yang dalam, tentu forbes akan lebih tepat dalam memberikan solusi dalam aksi yang dilaksanakan
Kejelian memilih isu harus dimiliki forbes bem se-uns karena tidak semua isu harus ditanggapi dengan aksi demostrasi, hal ini menjadi penting agar aksi demonstrasi tidak kehilangan nilai sakralnya
Agitasi basis masa hakekatnya berbanding lurus dengan kajian yang matang dan kejelian memilih isu, jika forbes bem se uns dapat melakukan kajian secara mendalam dan tepat dalam memilih isu maka dapat dipastikan massa aksi demonstrasi kedepan akan dapat digerakkan dengan mudah
Kondisi media di indonesia saat ini yang terasa banyak berpihak pada salah satu sisi, membuat kita mahasiswa, harus membuat media tandingan versi mahasiswa agar rakyat benar-benar utuh dalam memahami suatu isu
(b)   Kesepakatan bersama terkait indikator dan parameter aksi dengan membuat sistem klasifikasi
Sistem klarifikasi serta indikator dan parameter dalam aksi sangat diperlukan, agar media dan rakyat tidak memandang sebelah mata terhadap aksi yang forbes bem se-uns lakukan
(c)    Inventarisasi isu strategis dan pemetaan momentum hari penting
Forbes bem se-uns harus mulai belajar menciptakan momentum sendiri, sehingga beberapa isu strategis jangka panjang dapat terkaji secara matang yang hasilnya adalah ditemukannya solusi terbaik terhadap permasalahan bangsa
Momentum hari-hati penting adalah saat-saat terbaik forbes bem se uns untuk melaksanakan tawaran gerakan mahasiswa yang lebih kreartif dari aksi demonsttrasi sehingga esensi di perimgatinya hari-hari penting tersebut dapat ditangkap oleh rakyat indonesia. Menciptakan aktivis kampus UNS
3.      Sosial Kemasyarakatan
Salah satu fungsi yang tidak dari BEM adalah sosial kemasyarakatan sebab hal inilah yang akan menjadi penghubung anatara dunia pendidikan dengan dunia masyarakat. Dalam Tri Darma Perguruan Tinggi ada salah satu point untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat. Kebermanfaatan  sebuah perguruan tingggi akan dirasa  bila mampu membantu menyelesaikan problemtika yang terjadi dalam masyarakat. Permasalahan permasalahan yang terjadi dalam masyarakat meliputi aspek pendidikan, kesehatan, kemiskinan, bencana alam, dan lain sebagainya. Permasalahan tadi sangat berat untuk di selesaikan oleh pemerintah dan masayarakat itu sendiri meskipun ini tanggung jawab mereka. Dengan keterbatassan yang mereka miliki sering kita jumpai banyak program program yang dibuat untuk menyelsaikan permasalahan tersebut tidak tepat sasaran dan bahkan memunculkan permasalahan baru, untuk itu memerlukan peranan orang ketiga yang masih punya gagasan dan idealisme untuk memperbaikinya, mahasiswalah yang mempunyai peluang besar menuju kesana. Bila berkaca dari permasalahan tersebut banyak peran yang dapat di ambil oleh mahasiswa yang disini diwadahi oleh BEM pada khususnya. Peranan yang dapat di ambil untuk membantu menyelesasikan permasalahan tersebut diantaranya:
a.       PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan masalah yang sangat krusial untuk pembangunan negeri ini. Maju mundurnya sebuah bangsa tergantung dari pendidikanya bila pendidikanya buruk maka sudah bisa dipastikan negeri ini juga akan terpuruk. Memang benar sekarang anggaran pendidikan kita di naikan menjadi 20% dari APBN namun dalam tataran implementasinya sudah bisa kita lihat sendiri sebagai seorang mahasiswa. Dikanan kiri kita masih banyak kita jumpai anak putus sekolah, tidak mampu sekoah, atau yang ia sudah bisa sekolah tidak bisa mendapatkan fasilitas belajar tambahan (les) karena keterbatasan dana. Ketimpangan dalam dunia pendidikan semakin mampak mereka yang punya dana mempunyai kesempatan yang lebih luas untuk memdapatkan fasilitas pendidikan, bimbel, membeli buku-buku penunjang dan lain sebagainya sedangkan yang kurang mampu hanya bisa mengakses fasilitas yang biasa. Milihat kondisi seperti itu hal yang dapat di ambil mahasiswa (BEM) adalah:
1.      Membuat kelompok belajar untuk mereka (BEM MENGAJAR) meski sekarang sudah mempunyai SSC namum perlu di sempurnakan lagi dalam konsep pengelolaanya. Mulai dari penyiapan tentornya,  pencarian donatur (sumbangan sumbangan buku-buku penunjang), dan juga pelibatan masyarakat sekitar/ anak anak muda disana. Dengan melibatkan masyarakat sekitar akan membuat mereka tidak tergantung kepada kita dan kalau sudah bisa mandiri bisa kita lepas dan kita bisa pindah ditempat lain untuk melakukan hal yag sama.
2.      Sekolah Alam
Di solo dan sekitarnya banyak kita jumpai anak-anak yang tidak bisa melanjutkan sekolah karena ketebatasan dana atau karena kurng motivasi untuk belajar. Ini sebuah peluang yang bisa di ambil oleh mahasiswa untuk memberdayakan mereka melalui Sekolah Alam. Sekolah alam ini bisa digarab bersama dengan FORBES BEM, secara kasar konsep sekolah alam nantinya anak anak yang putus sekolah di kumpulkan dikasih materi materi motivasi untuk belajar, pengetahuan, dan ketrampilan yang nantinya akan bisa menghasilkan uang. Output dari sekolah ini harapanya anak-anak akan berperilaku baik dan terangkat derajat serta martabatnya. Untuk konsep lebih jelasnya bisa kita diskusikan lahi nantinya.

b.      MAHASISWA CEPAT TANGGAP BENCANA
Mahasiswa merupakan kaum-kaum terperpelajar yang dirasa tidak mempunyai kepentingan politik dengaan masyarakat. Seperti saat ini yang banyak kita ketahui setiap ada bencana alam ini menjadi ajang kampanye bagi partai politik, mereka berbondong-bondong untuk mendirikan posko di tempat tersebut. 
Hal aplikatif yang dilakukan yakni membuat reaksi tanggap bencana, memberikan peltihan tanggap benacana kepada daerah daerah yang rawan bencana, mebuat penghijaun di DAS, membuat penelitihan untuk penanganan bencana di daerah rawan bencana. Program ini bisa bekerja sama dengan KSR atau GARBA WIRA BHUANA
c.       Penangulangan Kemiskinan
Kemiskinn merupakan masalah yang menjdi perioritas dalam setiap agenda pemerintah, sudah banyak program yang di gelontorkan untuk menanagulangi masalah kemiskinan baik di perkotaan maupun pedesaan namun hasilnya juga belum begitu signifikan. Mahasiswa mempunyai peran yang signifikan untuk mengawal program program yang telah di implementasiakan pemerintah atau fihak yang di tunjuk memastikan bahwa program tersebut tepat sasaran sesuai dengan apa yang di canangkan. Disamping itu juga membantu membuat formulasi penangaanan kemiskinan dari kajian kajian akademis dan penelitiaan penelitian terkait kemiskinan.
Program aplikatif nya membuat pendampingan di daerah yang dirasa banyak orang kurang mampu disana, mengadakan pasar rakyat, pemberdayaan ekonomi masyaakat (pelatihan ketrampilan untuk ibu-ibu rumah tangga dan anak-anak muda disana), menghubungkan dengan fihak pemerintah atau lembaga-lembaga yang mempunyai program yang mengarah pada penangulangan kemiskinan (lazis, kementerian, UKM KOPMA atau bidaang didang yang lain)

d.      Kesehatan
Hal aplikatif yang bisa diperankan mahasiswa disini adalah mendampingi masyarakat dalam mendapatkan haknya di bidang kesehatan. Banyak program dari pemerintah yang di arahkan untuk kesehatan orang orang kurang mampu namun dalam implementasinya program tersebut banyak yang tidak tepat sasaran. Banyak orang miskin yang tidak bisa mengakses program terebut di karenakan minim informasi, tidak tau harus menadu kesiapa, proses yang berbelit-belit dan juga karakter orang miskin adalah malu untuk menuntut haknya dan juga mudah menyerah karena prosesnya lama. Disamping itu mereka yang mengunakan fasilitas jamkes tersebut diperlakukan kurang manusiawi. Disamping itu mahasiswa juga bisa berperan untuk memberikan penyuluhan kesehatan di daerah daerah tertinggal.
4.      WILLINGNESS
Apapun yang dilakukan, apapun yang dikerjakan hanya akan menjadi semak belukar tak berarti jika pergerakan BEM UNS yang dinaungi oleh PRESIDEN sebagai pemimpin tertinggi BERJALAN DALAM INTERVENSI!
C.  Penutup
“Dan hendaklah kamu memohon ampunan kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya, niscaya Dia akan memberikan kenikmatan yang baik kepadamu sampai waktu yang telah ditentukan. Dan Dia akan memberikan karunia-Nya kepada setiap orang yang berbuat baik. Dan jika kamu berpaling, maka sungguh, aku takut kamu akan ditimpa ADZAB yang pada hari yang besar (kiamat).” (QS HUD (11) : 3)

Selasa, 28 Februari 2012

Terbang burung terbang

Terdengar doa dan harap diantara iring-iringan pengendara angin yang kini sedang menembus dan menghempas awan, "Bisa jadi ini adalah sebuah akhir dari beberapa yang kan menjadi permulaan bagi beberapa. Surya, hanya karena-MU kami menuruni angkasa, hanya kepada-MU tujuan kami berpulang."

(Terbang Burung Terbang-Sebuah Epos Kolosal).

Perang terakhir akan dimulai

Padang ilalang telah bersiap
menerima darah2 pejuang
dalam perang ahir

mayat sang #Elang menjd tanda awal
pertemuan pasukan2 mereka

pasukan #BurungHantu dan #BeruangKutub
tlh menyiapkan segala peralatan perang

ini adlh perang terahir bagi mereka
untk mempertahankan nilai kebenaran yg mereka anut

(Bab 4: dimulainya perang terahir)

Mati

Tbuh kita mungkin telah renta
tapi jiwa kita hrs tetap muda

kobaran semngat juang kita
adlh bukti harapan msih ada

panah2 pemburu telah menembus tubuh #Elang
panah2 yg iya buat dng bulunya sendiri

selamat melanjutkan perjuangan ini kawan :)

-Bab 3: Matinya sang #Elang-

Garuda untuk UNS

Kita akan terus berjuang
Meski...
Jln juang ini penuh dngn rintangan
Jln juang ini panjang seakan tak bertepi
Jln juang ini semakin sedikit pejuang yg membersamai kita
Tapi....
Yakinlah kawan :) ahirnya akan indah

@Garuda_uns